Friday, April 24, 2015

MAKALAH
Sejarah Olahraga
“Peran Olahraga Dalam Pengembangan Disiplin dan Kerja Sama”


Agung Wijaya Budiman
Ince Irma Dj.
Irfandi
Muh. Reza Nugraha
Muh. Afdal Mubaraq
Muh. Farid Kurniawan
Muh. Idris
Muh. Taufiq Hidayat

IKOR B 2013
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
FIK UNM



KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
Segala puji hanyalah milik Allah tuhan semesta alam atas ilmu dan nikmat sehat yang telah diberikan sehingga makalah ini dapat kami susun dengan tanpa hambatan, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita mampu meneladaninya Amiin...

Pendidikan adalah gerbang menuju ilmu pengetahuan dan merupakan faktor terpenting untuk mencetak generasi muda yang cerdas dan berkarakter dan setiap manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, itulah deskripsi dari makalah yang kami beri judul “PERAN OLAHRAGA DALAM PENGEMBANGAN DISIPLIN DAN KERJA SAMA”

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana peran olahraga dalam pengembangan nilai disiplin dan nilai kerja keras.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan motivasi sekaligus menambah wawasan untuk saya pribadi khususnya dan untuk para pembaca. Tidak lupa juga kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dalam hal penyusunan dan isi makalah maupun kosa kata yang mungkin tidak memenuhi standar bahasa indonesia yang baik dan benar. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

 Penyusun

Kelompok II



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Pendidikan adalah investasi masa depan. Melalui pendidikan maka mental dan karakter dapat terbangun. Hal tersebut seiring dengan pepatah dalam dunia olahraga, “Men Sana in Corpora Sanno” yaitu didalam tubuh yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat pula. Falsafah tersebut menggambarkan bahwa dalam rangka peningkatan kualitas hidup baik secara batiniah dan kualitas kerja jasmaniah, pencapaian sehat bugar sangat dibutuhkan. Dalam situasi tersebut, olahraga merupakan media pendidikan yang seharusnya dan selayaknya menjadi pilar keselarasan serta keseimbangan hidup sehat dan harmonis. Olahraga merupakan pilar penting karena jiwa fairplay, disiplin, kerjasama, sportivitas, team work, dan nasionalisme dapat dibangun melalui olahraga.       Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan hal-hal yang positif. Olahraga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik belaka, olahraga juga dapat melatih sikap dan mental kita. Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui olahraga. Dengan olahraga kita bisa kembangkan karakter bangsa, sportivitas sekaligus merekatkan persatuan bangsa. Atas dasar tersebut, semua komponen bangsa harus memberikan andil dalam memajukan olahraga nasional.  “secara normatif dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang amat penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif” (Irwan Prayitno : 2008).









B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian nilai disiplin ?
2.      Apa dan Bagaimanakah jenis-jenis nilai disiplin ?
3.      Bagaimanakah hakekat nilai disiplin ?
4.      Apa yang dimaksud dengan kerjasama ?
5.      Apa makna kerjasama ?
6.      Apa dan bagaimana syarat-syarat dan tahap-tahap kerjasama ?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian nilai disiplin dan jenis-jenis nilai disiplin
2.      Mengetahui hakekat nilai disiplin.
3.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kerjasama dan makna kerjasama.
4.      Mengetahui syarat-syarat dan tahap-tahap kerjasama.
5.      Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah sejarah olahraga.
















PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN DISIPLIN
      Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “ disibel” yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan bahasa, kata tersebut mengalami perubahan menjadi ‘disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Sekarang ini kata displin telah berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak para ahli baik ahli bahasa maupun sosial dan etika dan estetika memberikan definisi yang berbeda-beda.

      Secara sederhana disiplin berarti kontrol penguasaan diri terhadap impuls yang tidak diinginkan atau proses mengarahkan impuls kepada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk mencapai dampak yang lebih besar. Manifestasi sikap disiplin dapat dilihat dari kesediaan untuk merespons dan bertindak terhadap nilai-nilai yang berlaku dalam bentuk ketentuan, tata tertib, aturan, tatanan hidup atau kaidah tertentu. Sesuai pengertian tersebut, disiplin berkaitan erat dengan ancaman, hukuman, pengawasan atau kontrol diri dan proses belajar. Seperti dijelaskan bahwa ” control, as in connection with dicipline, is likely to he understood to mean that one person is under the control of another person. However, we also speak frequently of lacking ability to control him self” (Ellis:1956). Prinsip mengontrol diri sendiri merupakan hal yang penting dalam disiplin. Atlet yang menunjukkan kebiasaan selalu menepati ketentuan, peraturan dan nilai-nilai yang berlaku. Sebaliknya atlet yang tidak bisa mengontrol diri akan sering melakukan sesuatu yang bertentangan atau melanggar ketentuan dan nilai.      








B.     JENIS-JENIS DISIPLIN
      Ada dua disiplin, yaitu disiplin semua dan disiplin diri (self discipline) (Sudibyo setyobroto:1993) :
1.      .Disiplin Semua
Disiplin yang dilakukan atlet dalam salah satu kegiatan hanya karena terpaksa, takut dihukum, hanya karena diperintah dan tanpa disertai kesadaran, akan dapat menimbulkan “disiplin semua”. Disiplin semua adalah sikap atlet yang tampaknya selalu  patuh dan menurut perintah,tetapi karena tidak disertai kesendian psikologis dan tidak disertai kesadaran untuk melakukan perintah-perintah.
2.      Disiplin Diri
      Disiplin yang ditanamkan atas dasar kesadaran dapat menumbuhankan disiplin diri  atau  self discipline. Disini atlet apabila dikembangkan lebih lanjutkan menimbulkan pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam untuk mematuhi segala nilai-nilai, norma-norma dan kaidah-kaidah yang berlaku. Jadi atlet yang memiliki disiplin diri sendiri sudah memiliki kesadaran untuk melatih sendri
C.     HAKEKAT DISIPLIN
      Pada hakekatnya, disiplin merupakan hal yang dapat dilatih. pelatihan disiplin diharapkan dapat menumbuhkan kendali diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat menbedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab
      Berikut ini adalah pengertian dan definisi disiplin sebagaimana dipaparkan oleh carapedia.com adalah sebagai berikut;
      Disiplin adalah hubungan tata tertib, tata susila, adab, akhlak, dan kesopanan (Abdullah Sani Bin Yahaya). Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan prestasi (Jim Rohn). Disiplin merupakan latihan yang diberikan kepada murid supaya mereka bertindak sesuai dengan peraturan di rumah, sekolah, dan masyarakat (Mizan Adiliah). Disiplin adalah beraneka aturan yang menjadi petunjuk dan pegangan kehidupan beradab suatu masyarakat agar dapat melangsungkan keberadaannya dalam keadaan aman, tertib, serta terkendali berdasarkan hukum dalam semua aspek kehidupan (Sukono) Disiplin adalah tata tertib ( di sekolah, kemiliteran, dsb) atau ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib, dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
      Dari pengertian tersebut, difahami bahwa disiplin merupakan perangkat aturan yang dibuat yang difungsikan sebagai  pedoman, petunjuk, dan pegangan yang digunakan selama proses kegiatan yang dijalankan dalam suatu lingkungan. Peraturan yang dibuat dan disepakati atau disetujui oleh anggota yang ada pada lingkungan tersebut dengan tujuan tercapainya visi dan misi atau kondisi yang menjadi harapan dari masyarakat/anggota lingkungan tersebut. Peraturan yang dibuat seyogyanya merupakan inspirasi dan idea dari anggota yang memiliki perspektif yang sama mengenai visi dan misinya. Dengan demikian disiplin menjembatani masyarakat/anggota suatu lingkungan kepada sasaran dan harapan mereka.
      Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan disiplin sebagai sebuah proses yang harus ditempuh sebagaimana diringkas oleh carapedia.com berikut ini;
      Disiplin merupakan hasil belajar dan mencakup aspek kognitif, afektif, dan behavioral (Toto Asmara). Disiplin merupakan wujud nyata dari penghargaan kita pada diri sendiri dan orang lain (Tim Penulis Grasindo). Disiplin adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai tertentu (Andrias Harefa). Disiplin adalah merujuk pada autoriti, keadaan kelas yang teratur, program studi yang sitematik, serta cara penetapan peraturan atau hukuman (R. F. Olivia).
      Dari beberapa definisi tersebut dapat difahami bahwa disiplin adalah serangkaian pelatihan atau pembiasaan yang untuk meningkatknya kemampuan aspek kognitif, afektif dan behavioral serta pengendalian diri yang menjadi habit dalam kehidupan.
      Ada juga yang mendefinisikan bahwa disiplin merupakan potensi diri siswa yang perlu diekflor dalam proses pembelajaran yang berlangsung.sebagaiman dipaparkan oleh carapedia.com berikut;
      Disiplin merupakan salah satu aspek perkembangan seorang individu yang berkaitan dengan cara untuk mengkoreksi atau memperbaiki dan mengajarkan anak tingkah laku baik tanpa merusak harga diri anak (Euis Sunarti). 
      Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban (Priodarminto:1999). Sedangkan menurut, Disiplin merupakan kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu yang mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan, perintah, atau aturan yang berlaku. Dengan kata lain disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan (Rasdiansyah:2003). Wikipedia Bahasa Indonesia menyatakan behwa disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memberikan definisi dan kriteria disiplin sebagai berikut; 
      Disiplin adalah tingkat konsistensi dan konsekunsi seseorang terhadap komitmen atau kesepatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Disiplin pernting bagi perkembangan kebutuhan-kebutuhan tertentu antara lain; 1) memberi rasa aman dan memberitahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan 2). Sebagai pendorong ego yang mendorong anak mencapai yang diharapkan darinya, 3) anak belajar menafsirkan, bahwa pujian sebagai tanda rasa kasih sayang dan penerimaan, 4) memungkinkan hidup menurut standar yang disetujui kelompok siswa dan 5) membantu anak mengembangkan hati nurani, suara hati, memembimbing dalam mengambil keputusan dan pengembangan tingkah laku.
      Menurut Lembaga Ketahanan Nasional menyebutkan;
      “makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan ‘latihan yang memperkuat’, ‘koreksi dan sanksi’, ‘kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan’, dan‘sistem aturan tata laku”. Disiplin dikaitkan dengan latihan yang memperkuat, terutama ditekankan pada pikiran dan watak untuk menghasilkaan kendali diri, dan kebiasaan untuk patuh.
      Definisi yang disebutkan oleh Lembaga Ketahanan Nasional menitik beratkan pada fungsi keberadaan disiplin. Disiplin berarti suatu aturan yang difungsikan sebagai latihan bagi anak untuk memperkuat kemampuannya dalam mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan nyata khususnya dalam kehidupan masyarakat sekolah. Disiplin diadakan untuk menjadi koreksi atas apa yang telah menjadi prilaku bagi siswa sekaligus menjadi sanksi atas kekeliruan atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Demikian pula disiplin memegang peranan sebagai kendali untuk terciptanya ketertiban dan keteraturan. Bahkan disiplin merupakan suatu sistem aturan tata laku yang saling berkaitan antara satu aturan dengan aturan yang lainnya yang memiliki hubungan erat dengan pembelajaran etika dan moral anak. Disiplin yang diterapkan dengan latihan yang difungsikan untuk memperkuat, terutama ditekankan pada pikiran dan watak untuk menghasilkaan kendali diri, dan kebiasaan untuk patuh. Disiplin dalam kaitannya dengan koreksi, dilakukan mengingat orang cenderung berperilaku sesuka hati. Begitu pula di lingkungan keluarga. Disiplin perlu diajarkan kepada anak sejak kecil oleh orang tuanya. Anak yang dididik disiplin, perlu mendapatkan perlakuan yang sesuai / sepatutnya bagi orang yang belajar. Apabila anak telah mengetahui kegunaan dari disiplin, maka siswa sebagai manifestasi dari tindakan disiplin akan timbul dari kesadarannya sendiri, bukan merupakan suatu keterpaksaan atau paksaan dari orang lain. Sehingga siswa akan berlaku tertib dan teratur dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah. Dan akan menghasilkan suatu sistem aturan tata laku. Dimana siswa selalu terikat kepada berbagai peraturan yang mengatur hubungan dengan lingkungan sekolahnya dan lingkungan keluarganya. Suatu hal yang menjadi titik tolak dalam disiplin adalah sikap dan tindakan yang senantiasa taat dan mau melaksanakan keteraturan dalam suatu peraturan atau tata tertib yang ada.
      Menurut Gerakan Disiplin Nasional menyatakan “disiplin adalah alat untuk menciptakan perilaku dantata tertib manusia sebagai pribadi maupun sebagai kelompok masyarakat. Disiplin disini berarti hukuman atau sanksi yang berbobot mengatur dan mengendalikan perilaku”
       Di dalam buku Wawasan Kerja Aparatur Negara disebutkan bahwa yang dimaksud dengan disiplin adalah “sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan Pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat”
      Kaitannya dengan kedisiplinan, Astrid S. Susanto juga mengemukakan sesuai dengan keadaan di dalam setiap organisasi, maka disiplin dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :
1. Disiplin yang bersifat positif.
2. Disiplin yang bersifat negatif.
                          Penanaman diri harus dilandasi pengertian pokok mengenai disiplin, yang intinya menanamkan kepatuhan yang disadarkan atas pemahaman dan kesadaran, serta rasa tanggung jawab, serta kesanggupan menguasai diri dan lebih mengutamakan orang lain.
                           Disiplin “self control “ adalah disiplin yang tumbuh karena kesadaran dan penguasaan diri, jadi mengawasi kemungkinan tindakan penyeleweng pada diri sendri.Secara bertahap menumbuhkan disiplin atlet, dapat dimulai dengan menumbuhkan disiplin “under control”, yaitu disiplin dengan pengawasan dari luar, yang dilakukan oleh pelatih dan petugas, yaitu  disiplin yang didasarkan atas penguasaan diri untuk tidak melanggar ketentuan dan peraturan, sesudah memiliki pemahaman dan kesadaran akhirnya atlet disebut akan penuh pada norma-norma.
                          Disiplin bukan sikap yang dibawa sejak lahir, meskipun sifat-sifat kepribadian sejak lahir juga akan ikut menentukan. Disiplin latihan merupakan salah satu aspek psikologis yang sangat penting bagi atlet. Menurut Sudibjo, disiplin seseorang terlihat dari kesediaan untuk mereaksi dan bertindak terhadap nilai-nilai yang berlaku. Disiplin latihan atlet adalah kesadaran dan ketaatan atlet terhadap ketentuan-ketentuan dan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan latihan.
D.    PENGERTIAN KERJA SAMA
      Secara etimologi kerjasama berasal dari bahasa Inggris “Cooperation” yang memiliki arti yang sama yakni kerjasama. Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. kerjasama kemudian berkembang dengan munculnya pengertian-pengertian baru yang lebih kontemporer sesuai dengan pergerakan zaman. Kerjasama pada masa lalu identik dalam usaha perdagangan, pada masa sekarang kerjasama menyentuh semua bidang. Baik ekonomi, sosial, maupun politik.
      Salah satu situs (References) menjabarkan kerjasama ke dalam beberapa dimensi pengertian, diantaranya:
·         Suatu tindakan untuk mencapai tujuan atau keuntungan bersama
·         Bantuan yang diberikan oleh orang lain maupun organisasi, kelompok, atau negara lain
·         Adanya keinginan untuk memiliki hubungan kerjasama antar kelompok
            Kerjasama bisa berupa pemberian bantuan maupun saling memberikan bantuan hal ini bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan. Selain dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok tertentu, kerjasama juga dilakukan antar negara. Hal ini berkenaan dengan hubungan diplomatik untuk menjaga perdamaian dunia secara lebih global.
            Menurut beberapa pandangan ilmu tertentu, kerjasama juga memiliki definisi yang beragam hal ini berkenaan dengan bidang tertentu. Dimana kerjasama menghasilkan pencapaian hasil pada segi bidang yang dituju, diantaranya:
·         Berdasarkan ilmu ekonomi, kerjasama diartikan sebagai hubungan antar individu untuk mendapatkan hasil produksi, pemasaran, serta pembelian untuk mendapatkan keuntungan bersama.
·         Berdasarkan ilmu sosiologi, diartikan sebagai segala aktifitas yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bersama antar pihak terkait.
·         Berdasarkan ilmu ekologi, diartikan sebagai kegiatan bersama yang saling menguntungkan antar organisme dalam cakupan wilayah tertentu.

            Selain diartikan dari sudut pandang berbagai ilmu, kerjasama juga memiliki beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli. Hal ini memungkinkan terbentuknya pola pemikiran yang matang akan prosedur suatu hubungan kerjasama, agar bisa saling menguntungkan. Sebab hubungan kerjasama sejatinya adalah mendapatkan keuntungan yang bisa dirasakan oleh semua pihak yang melakukan hubungan tersebut. Sehingga apabila salah satu pihak merasa dirugikan maka hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan dasar pengertian kerjasama itu sendiri.
E.     MAKNA KERJA SAMA
      Kerjasama atau kooperasi (cooperation) adalah gejala saling mendekati untuk mengurus kepentingan bersama dan tujuan bersama (polak, M. 1985). Kerjasama dan pertentangan  merupakan dua sifat yang dapat dijumpai dalam seluruh proses sosial dimasyarakat, diantara person dengan person, kelompok dengan kelompok, dan kelompok dengan person.
      Pada umumnya kerjasama menganjurkan persahabatan, akan tetapi kerjasama dapat dilakukan diantara dua pihak yang tidak bersahabat, atau bahkan bertentangan.       Kerjasama atau kooperasi diantara dua pihak yang bertentangan dinamakan “antagoniccooperation”, merupakan suatu kombinasi yang amat produktif dalam masyarakat modern.       Sifat ketergantugan manusia memungkinkan dan mengharuskan setiap insan/kelompoksocial untuk selalu berinteraksi dengan orang lain atau kelompok lain. Hubungan dengan pihak lain yang dilaksanakan dalam suatu hubungan yang bermakna adalah hubungan kerjasama. 
F.      SYARAT-SYARAT KERJA SAMA
            Pencapaian kerja sama menurut persyaratan tertentu yang harus dipengaruhi oleh anggotayang terlibat.Syarat-syarat tersebut adalah :
1.      Kepentingan yang sama
2.      Keadilan
3.      Saling pengertian
4.      Tujuan yang sama
5.      Saling membantu
6.      Saling melayani
7.      Tanggung jawab
8.      Penghargaan
9.      Kompromi
G.    JENIS KERJA SAMA
       Pola kerjasama ditinjau dari kedudukan atau status pelaku kerja sama, dapatdiklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Kerjasama setara, yaitubentuk kerja sama yang terjadi antar orang yang mempunyai posisi yang sama.
2.      Kerjasama tak setara, yaitu pola kerja sama yang terjadi antar orang yang berbeda  namun kedua pihak sling membutuhkan untuk kepentingan masing-masing.
         Kerjasama ditinjau dari proses kerjanya dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu :
a.       Kerjasama berkawanan ko-aksi yaitu kerjasama yang dilakukan oleh yang memiliki pekerjaan sama, mereka berkumpul untuk menambah kesenangan kerja.
b.      Kerjasama suplementer  yaitu kerjasama yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama, namun tak dapat dilakukan sendiri.
c.       Kerjasama berdifferensiasi yaitu kerjasama yang dilakukan melalui pembagian kerja secara teratur, pekerjaan terbagi-bagi tidak sama.
H.    TAHAP-TAHAP KERJASAMA
a.       Menyendiri (bekerja sendiri)
b.      Mengamati dan mengenal lingkungan.
c.       Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri.
d.      Terbuka untuk memberi dan menerima.









PENUTUP
a.       Kesimpulan
            Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “ disibel” yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan bahasa, kata tersebut mengalami perubahan menjadi ‘disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.
            Menurut Sudibyo setyobroto (1993) ada dua disiplin, yaitu disiplin semua    dan disiplin diri (self discipline).
            Secara etimologi kerjasama berasal dari bahasa inggris “cooperation” yang memiliki arti yang sama yakni kerjasama. Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. Kerjasama pada masa lalu identik dalam usaha perdagangan, pada masa sekarang kerjasama menyentuh semua bidang. Baik ekonomi, sosial, maupun politik. Tahap -  tahap kerjasama adalah sebagai berikut :
       Menyendiri (bekerja sendiri)
       Mengamati dan mengenal lingkungan.
       Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri.
       Terbuka untuk memberi dan menerima.

b.      Saran
            Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.





DAFTAR PUSTAKA

        http://pendidikankepelatihan.blogspot.com/2008/12/disiplin-dan-penguasaan-diri.html